Senin, 14 Desember 2009

Permasalahan Bank Century

Membengkaknya dana talangan kepada Bank Century melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) terus menjadi sorotan. Dana yang sedianya hanya sebesar Rp 1,7 triliun membengkak menjadi Rp 6,7 triliun. Beberapa pihak menyebut langkah ini merupakan langkah istimewa dibanding perilaku kepada bank lain yang pernah mengalami kesulitan likuiditas. Akibatnya, langkah pemerintah dan Bank Indonesia tersebut terus mendapat kritikan.

Mantan Menteri Keuangan Fuad Bawazier menyebut, masalah Bank Century bukan kesalahan sistemik. "Saya mengira BI ini cuma ketakutan. Kalau dibilang kegagalan sistemik, yang gagal sistemiknya justru APBN-nya karena dirongrong terus seperti ini," jelas Fuad di Jakarta, Rabu (2/9).

Bahkan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) berjanji menuntaskan segera masalah ini. "Justru itu yang mau kita cari apa yang terjadi di Bank Century," ujar Ketua BPK Anwar Nasution di tempat terpisah.

Pemerintah dan Bank Indonesia memandang perlu penyelamatan Bank Century guna menyelamatkan perekonomian. "Melalui analisa dan fakta dan berbagai informasi dianggap bisa berdampak sistemik, konsekuensinya kita tak bisa menutup bank itu (Bank Century)," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat rapat dengar pendapat dengan Komisi XI DPR kemarin.

Sementara itu, Pjs. Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution menyatakan, salah satu alasan Bank Century menjadi istimewa karena jika dibiarkan mati akan ada 23 bank lain ikut kena dampaknya. Di sisi lain Bank Century--hasil merger tiga bank--memang kinerjanya membaik setelah diambilalih LPS.

0 komentar:

Posting Komentar